Erling Haaland, pemain bintang asal Norwegia yang kini bermain untuk Manchester City, menjadi sorotan karena performanya yang luar biasa di lapangan. Namun, meski sudah mencapai banyak prestasi besar dalam karier sepak bolanya, Haaland tetap mempertahankan sikap rendah hati. Lantas, apa yang membuat Haaland tetap “stay humble” di tengah ketenaran dan kesuksesannya?
1. Sikap Rendah Hati Haaland di Dunia Sepak Bola
Erling Haaland dikenal bukan hanya karena kemampuannya mencetak gol, tetapi juga karena sikapnya yang tetap rendah hati meski berada di puncak karier. Banyak penggemar dan media yang mengapresiasi bagaimana Haaland tidak pernah menunjukkan sikap sombong, meskipun dirinya sudah menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Sikap humble ini menjadikannya sosok yang mudah diterima oleh rekan tim dan penggemar.
2. Pengaruh Keluarga terhadap Kepribadian Haaland
Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap rendah hati Haaland adalah pengaruh keluarganya. Ayah Haaland, Alf-Inge Haaland, yang juga seorang pemain sepak bola, selalu mengajarkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan kerendahan hati. Meskipun Haaland telah meraih kesuksesan besar, ia selalu diingatkan untuk tetap membumi dan tidak terjebak dalam pujian berlebihan.
3. Haaland dan Fokus pada Tim, Bukan Diri Sendiri
Sebagai pemain yang sangat berbakat, Haaland bisa saja menjadi pusat perhatian di setiap pertandingan, namun ia lebih memilih untuk fokus pada tim. Keputusan untuk tidak menonjolkan dirinya sendiri, meskipun mendapat banyak pengakuan, menunjukkan betapa besar rasa tanggung jawabnya terhadap keberhasilan tim secara keseluruhan. Haaland tidak hanya mencetak gol, tetapi juga berusaha meningkatkan kinerja tim di setiap pertandingan.
4. Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Haaland?
Sikap Haaland yang tetap stay humble meski berada di puncak kesuksesan memberikan inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya bagi para pemain sepak bola, tetapi juga untuk masyarakat umum. Keberhasilan bukanlah alasan untuk bersikap sombong, dan rasa hormat terhadap orang lain adalah kunci untuk tetap dihargai. Haaland mengajarkan bahwa prestasi seharusnya dijadikan sebagai motivasi untuk lebih baik lagi, bukan untuk merendahkan orang lain.
Penutup
“Stay humble” atau tetap rendah hati adalah nilai yang tak lekang oleh waktu, dan Haaland berhasil membuktikan bahwa sikap tersebut sangat penting, terutama bagi seseorang yang sudah mencapai puncak karier seperti dirinya. Semoga Haaland terus mempertahankan sikap ini dan menginspirasi banyak orang untuk tetap membumi, terlepas dari seberapa besar pencapaian yang diraih.